cover
Contact Name
Karel Karsten Himawan
Contact Email
karel.karsten@uph.edu
Phone
+62412950075
Journal Mail Official
jpu@k-pin.org
Editorial Address
Secretariat JPU Faculty of Psychology, Universitas Pelita Harapan Jl. M. H. Thamrin No. 1, Lippo Karawaci, Tangerang, Banten, INDONESIA
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology
ISSN : 20884230     EISSN : 25801228     DOI : https://doi.org/10.24854/jpuxxx
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology (JPU) is a peer-reviewed scientific journal that stands as a forum to facilitate communication, dissemination, and enhancement of ideas within scholars in the field of psychology and social sciences by showcasing high-quality works while acknowledging its relevance in the indigenous perspective. The journal is published in print (p-ISSN: 2088-4230) and electronic (e-ISSN: 2580-1228) formats. JPU is published bi-annually (every June and December) by Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara. We welcome submissions from scholars, including students, whose work shares relevance to our focus and scope. JPU adheres to the high standard of publication process by abiding to the double-blind peer review process to maintain fair and indiscriminatory submission process. Submissions are open at any time.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 10 No 1 (2023)" : 10 Documents clear
Hubungan antara gambaran tubuh, keberhargaan diri, dan aktivitas swafoto di Instagram pada remaja perempuan Nadira Elvira Henryan; Erni Julianti Simanjuntak
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu412

Abstract

The study aims to examine the relationship between body image, self-esteem, and selfie activities on Instagram in adolescents. The study identifies the association of adolescent’s assessment or evaluation of experiences on physical appearance with their overall evaluation of themselves reviewed from selfie activities on social media including taking, saving, editing, and uploading selfie results. Participants of this study were 16-20 years old of 115 adolescents. Research instruments used are Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire-Appearance Scale (MBSRQ-AS), Rosenberg Self-esteem Scale and Selfie-frequency. The result indicated that there is a significant positive relationship between body image and self-esteem. Appearance orientation, being a dimension of body image, is also positively associated with selfie activities. Meanwhile, there is no relationship between selfie activities and self-esteem.
Prevalensi depresi pada wanita dengan riwayat keguguran: Studi berbasis data IFLS-5 Herdiyan Maulana; Marty Mawarpury; Endang Fourianalistyawati
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu469

Abstract

Keguguran (abortus spontanea) pada wanita dalam masa kehamilan adalah peristiwa traumatik yang berhubungan erat dengan berbagai permasalahan psikologis, seperti kecemasan, gangguan emosi, dan depresi. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan kondisi komorbiditas psikologis, baik itu yang bersifat segera atau di kemudian hari. Studi sebelumnya menunjukkan lebih dari 50% wanita memiliki riwayat keguguran. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kontribusi faktor-faktor psikologis (religiositas dan kepuasan hidup) dan sosial-demografi (usia, pendidikan, dan status pekerjaan) terhadap gejala depresi pada wanita dengan riwayat keguguran. Data didapatkan dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang ke lima, dengan sampel wanita dewasa yang memiliki riwayat keguguran sebanyak 1097 orang (Musia = 35.7; SD = 9.36). Pengukuran depresi dilakukan dengan skala Brief Centers for Epidemiologic Studies Depression Scale (BCES-D-10). Hasil analisis regresi ganda menunjukkan faktor psikologi dan sosial-demografi secara signifikan memprediksi tingkat gejala depresi. Dinamika faktor demografi terhadap tingkat depresi dan implikasinya turut didiskusikan.
Kelekatan, resolusi konflik, dan kepuasan hubungan berpacaran pada dewasa muda: Model analisis jalur Nurrahma Sukmaya Kalamsari; Adriana Soekandar Ginanjar
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu507

Abstract

Pola kelekatan merupakan salah satu faktor individual yang secara konsisten ditemukan memengaruhi kepuasan hubungan. Resolusi konflik yang konstruktif juga terbukti dapat meningkatkan kepuasan hubungan. Meski pengaruh kedua faktor tersebut terhadap kepuasan berhubungan telah didukung oleh studi-studi mandiri, studi ini bertujuan untuk mengevaluasi secara komprehensif peran dari kedua faktor itu melalui analisis jalur. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk melihat bagaimana pengaruh antara dua pola kelekatan (anxious attachment dan avoidant attachment) dan resolusi konflik (keterlibatan konflik, perilaku positif, dan perilaku menghindar) terhadap kepuasan hubungan berpacaran pada dewasa muda dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). Terdapat 824 partisipan dewasa muda (18-36 tahun; Musia = 21.6; SD = 2.54) dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anxious attachment, avoidant attachment, dan resolusi konflik secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan hubungan. Penelitian ini menggambarkan bahwa pola kelekatan dan resolusi konflik merupakan faktor penting dalam menjaga stabilitas dan kepuasan hubungan.
Dukungan sosial sebagai moderator antara konflik peran ganda dengan kesejahteraan subjektif pada Wanita Angkatan Udara Khairina Khairina; Alimatus Sahrah
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu380

Abstract

Individuals in an organization generally desire to attain subjective well-being (SWB) in performing their duties. Applying a positive meaning of life in everyday life is an alternative to obtain SWB. The purpose of this study was to determine the effect of dual role conflict on SWB with social support as the moderator. Using purposive and snowball sampling, 53 Indonesian Air Force women participated in the survey where their responses to the SWB Scale, the Dual Role Conflict Scale, and the Social Support Scale were recorded. Moderated regression analysis demonstrated that dual role conflict does not have significant influence towards SWB, but social support moderates the effect of dual role conflict on SWB. Social support is an effective catalyst that accounts for the relationship between role conflict on SWB among Indonesian Air Force women.
Pengalaman ibu bekerja yang memiliki anak balita dalam mencapai keseimbangan kerja-keluarga Yasrin Nur Fajriyati; Sri Lestari; Wisnu Sri Hertinjung
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu477

Abstract

Ibu yang bekerja memiliki tanggung jawab di dua ranah berbeda, yaitu keluarga dan pekerjaan. Ibu bekerja perlu keseimbangan peran agar ibu mampu menjalankan perannya secara optimal, terlebih bagi ibu bekerja yang memiliki anak balita. Tujuan penelitian ini adalah memahami pencapaian keseimbangan kerja-keluarga pada ibu bekerja yang memiliki anak balita. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data diperoleh melalui wawancara mendalam kepada enam orang ibu bekerja yang memiliki anak balita, yang direkrut menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah interpretative phenomenological analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu bekerja yang memiliki anak balita mengalami kesulitan dalam menjalankan peran ganda sehingga muncul konflik peran. Upaya yang dilakukan ibu untuk meminimalisir konflik dan mencapai keseimbangan kerja-keluarga adalah meminta bantuan dari orang-orang terdekat seperti suami atau anggota keluarga lain, melakukan komunikasi aktif dengan pengasuh ketika sedang istirahat bekerja, mengelola emosi dan berpikir positif, tidak mencampuradukkan urusan pekerjaan dan keluarga, menjadikan anak sebagai pengobat lelah setelah pulang bekerja, serta mengembangkan sikap sabar ketika bersama anak.
Pengaruh religiositas dan sikap peran gender sexism terhadap kecenderungan perilaku kekerasan oleh suami Vany Aprilia; Anisia Kumala Masyhadi
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu440

Abstract

Trends on intimate partner violence demonstrate a consistent increase over the year, including in Indonesia. This study aims to determine the contribution of religiosity and gender role attitudes of sexism on the tendency of violent behavior in couples in Indonesia. Participants were 102 men (Mage = 33; SD = 8.245) who were married for at least one year. Data were analyzed using multiple regression technique. The results showed that religiosity significantly reduces the tendency of intimate partner violence, while sexist attitude, which favours men to be superior to women, significantly increases the tendency of husbands performing intimate partner violence. This study informs that religiosity can be a protective factor of domestic violence, while sexism gender role attitude is the risk factor. The study highlighted the potential benefit of strategic campaigns to penetrate an egalitarian gender role attitude, while respecting the cultural richness around gender, in the society as one of the strategies to flatten the male violence curve in domestic settings.
Dukungan sosial sebagai faktor pendukung keberhasilan adaptasi mahasiswa perantau yang tinggal di asrama Jakarta Saira Lastiar Naibaho; Juliana Murniati
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu465

Abstract

Migrant students are facing challenges in adapting to the unique culture of Jakarta. Universities offer dormitory programs to facilitate migrant students in this adaptation process. The present study examined the role of social support to adaptation success of the migrant students. The study involved 105 students living in the dormitory of a public university. The study adopted the Cross-Cultural Adaptation Scale and Multi-dimensional Support Scale. Regression analysis showed that social support significantly contributed to the cross-cultural adaptation of migrant students in Jakarta. All sources of social support (support from family members, new friends in the place of study, and university) were significant predictors of adaptation success, except support from peers who were also migrant students. Furthermore, the university support has a significant but negative impact to students’ adaptation success. The research was conducted after the spike of COVID-19 pandemic, thus it might provide a unique nuance in interpreting the findings. 
Hubungan kelekatan romantis dan pengambilan perspektif diadik pasangan dengan kepuasan pernikahan Fennisita Aurellia; Retha Arjadi
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu609

Abstract

Ada banyak manfaat dari pernikahan yang memuaskan. Namun, kemampuan untuk membangun pernikahan yang memuaskan berbanding terbalik dengan pola kelekatan romantis meragukan (insecure romantic attachment), yaitu kelekatan mencemas (anxious attachment) dan kelekatan menghindar (avoidant attachment). Penelitian ini bertujuan memahami lebih dalam hubungan kelekatan mencemas dan kelekatan menghindar dengan kepuasan pernikahan. Secara spesifik, dengan menyelidiki pengambilan perspektif diadik oleh pasangan (other dyadic perspective-taking: ODPT) sebagai mediator. ODPT adalah derajat individu merasa pasangan romantis dapat mengakomodasi kebutuhan dan perspektif mereka. Studi kuantitatif ini melibatkan 242 orang dewasa muda yang telah menikah setidaknya selama 3 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ODPT, kelekatan mencemas, dan kelekatan menghindar secara langsung berhubungan dengan kepuasan pernikahan, tetapi ODPT tidak memediasi hubungan antara kelekatan mencemas dan kelekatan menghindar dengan kepuasan pernikahan.
Kejadian hidup yang menekan bagi remaja yang memiliki gejala depresi pasca perceraian orang tua Ktut Dianovinina; Endang Retno Surjaningrum; Primatia Yogi Wulandari
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu581

Abstract

Perceraian orang tua dapat menimbulkan tekanan bagi remaja. Walaupun demikian, tidak semua kejadian hidup pasca perceraian dianggap remaja sebagai tekanan. Tujuan studi ini mendeskripsikan: 1). kejadian hidup pasca perceraian yang dianggap remaja sebagai tekanan dan 2). perubahan pikiran, perasaan, dan perilaku yang dialami remaja pasca perceraian. Penelitian deskriptif ini menggunakan Children Depression Inventory (CDI) dan kuesioner, yang dianalisis secara univariat. Partisipan penelitian adalah remaja (n = 30; 83.3% perempuan) dari keluarga bercerai yang berusia 13-19 tahun dan mengalami depresi (skor CDI minimal 19). Hasil penelitian menunjukkan lima tema kejadian hidup yang dianggap menekan, yaitu relasi keluarga yang kurang kohesif, kehilangan dukungan dan kasih sayang dari orang tua, permasalahan akademik, pernikahan kembali orang tua, serta kondisi ekonomi yang menurun. Perceraian orang tua menimbulkan lebih banyak perubahan negatif, meskipun masih terdapat satu hal positif yaitu membuat remaja lebih mandiri. Keluarga besar justru menjadi salah satu sumber tekanan bagi remaja. Temuan ini menunjukkan pentingnya pendampingan orang tua dan dukungan keluarga besar bagi remaja dalam menghadapi tekanan pasca perceraian.
Layanan kesehatan mental digital: Urgensi riset dan penerapannya di Indonesia Ratih Arruum Listiyandini
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu789

Abstract

Digital and internet-based mental health services have now become a necessity in the mental health system in Indonesia. However, the clinical effectiveness and safety of digital delivered mental health service still need to be tested and further researched, especially given the importance of providing culturally sensitive interventions. In this editorial note, I highlight the various forms of digital mental health service that are available in Indonesia, the potential benefits of these services, and the urgency that researchers in Indonesia should contribute to examine their safety and efficacy among Indonesian population.

Page 1 of 1 | Total Record : 10